komik japan

Shin-Chan PDF Print E-mail
Written by GPdI-Sejahtera Online Team   
Thursday, 26 July 2001 14:41
Temen-temen.. ini sedikit tentang Shin-chan, ada baiknya saya berikan sedikit gambaran tentang budaya Jepang dan komik-komik Jepang..

Bagi orang Indonesia, perilaku anak seperti Shin-chan itu dikategorikan "jorok dan porno". Akan tetapi bagi orang Jepang yang menganut pragmatisme dan menganut "agama Jepang" yang tidak jelas juntrungannya selain untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya buat dirinya baik di dunia maupun di akhirat (yang saya maksud "agama Jepang" di sini adalah campuran Shinto-Budha, Kristen dan Konfusianisme), hubungan pria-wanita dianggap bagian dari alam dan alami sifatnya. Jadi mereka tidak menganggap jorok hal-hal seperti perilaku Shin-chan. Kalau kita di sini terbengong-bengong lihat perilaku dan omongan si SC, sebaliknya orang Jepang terbengong-bengong kalau kita bilang itu jorok. Dari kacamata kita, mungkin masyarakat Jepang bisa dikategorikan 'sakit' untuk perilaku seksualnya. Nah, kalau ada orang yang mau jadi psikiater, fenomena SC bisa dijadikan tesis tuh.

Itu baru komik Shin-chan. Belum komik-komik lainnya. Perlu diketahui, masyarakat Jepang yang membaca komik bukan hanya anak-anak saja, tetapi seluruh orang dewasa menggemari komik. Komik sudah jadi budaya yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan orang Jepang. Komik Jepang berperan layaknya tulisan sehingga mulai dari cerita Dragonball sampai buku pelajaran sejarah, ekonomi, buku masak dan tentu saja juga cerita-cerita roman dsb, banyak yang khusus dibuat dalam bentuk komik supaya orang mudah mengerti. Jadi jangan heran kalau kita kebetulan tertarik melihat gambar komik Jepang dan kita kira itu komik anak-anak semata-mata karena semua yang namanya komik di Indonesia 80% untuk konsumsi anak-anak, ternyata di dalamnya banyak gambar untuk konsumsi dewasa yang 'piktor' (pikirannya kotor) dan tergolong 'horor' untuk anak Tuhan. Begitulah sedikit ttg latar belakang kenapa komik SC bisa bikin kita heboh. Saya pikir, kalau memungkinkan, anak-anak sebaiknya tidak perlu tahu komik atau anime SC karena memang nilai-nilai budaya Jepang di situ jauh dari nilai-nilai Kristen.